Esai tahi lalat

Sebelumnya saya akan menegaskan terlebih dahulu tentang esai ini. Esai ini saya buat pada bulan april tanggal 11 seperti jadwal batas waktu pengiriman yang telah ditentukan oleh dosen pengampuh saya yakni M. Shoim Anwar, namun ternyata pada saat itu saya hanya menaruh esai ini dibawah kolom komentar pada link https://lakonhidup.com/2017/02/19/tahi-lalat/ tanpa mengunggahnya di halaman blog saya. Mohon maaf atas kesalah teknisan ini. Jika tidak percaya boleh dilihat dikolom komentar pada link tersebut, pasti hadirin akan menemui esai yang saya buat ini.


Cerpen “Tahi Lalat” karya M. Shoim Anwar menggambarkan tentang sosok pejabat desa dengan permainan politiknya melakukan sebuah kecurangn terhadap warga desa dan memaksa agar tanah yang mereka miliki segera dijual kepadaya untuk dijadikan perumahan. didalam kehidupan nyata, cerita ini sangat relevan didalam kehidupan saat in bahwa banyak sekali tokoh yang semacam pak lurah seperti dalam cerpen “tahi lalat” yang melakukan sebuah kecurangan dengan memperdaya warga lemah untuk perdaya agar aset yangmereka miliki jatuh ke tangannya.

Tak kalah dengan pak lurah, bu lurah dalam cerpen ini juga sangat disoroti. Karena didalam ceritanya Bu lurah ini memiliki sebuah tahi lalat yang ada di dadanya. Sontak warga yang mendengar pernyataan itupun membahasnya. Cerpen ini sangat banyak menyinggung adanya permainan politik. Seperti halnya pak lurah yang sebelum ia mencalonkan sebagai kepala desa, ia menjanjikan berbagai macam agenda demi memakmurkan desanya akan tetapi setelah ia terpilih macam agenda tersebut tidak ia jalankan dan malah memperdaya masyarakatnya sendiri. Bukankan hal tersebut adalah sebuah ingkar janji! Hal itu sangat seringkali terjadi bahkan seringkali juga kita temui bahkan di desa kita sendiri.

Dalam cerpen sebuah judul yang unik adalah komponen yang sangat penting guna menarik minat pembaca agar membaca karya tersebut, dan menurut saya judul tersebut sangatlah unik. Disamping pembaca ingin tahu sebenarnya tahu lalat apayang dimaksud dalam cerpen ini, ia juga mengetahui sisi sebenarnya yang terkandung dalam cerita ini. cerpen “tahi lalat” juga terdapat pesan moral di mana sebuah keburukan walaupun ditutupi sedemikian rupa pasti akan tercium juga. Seperti yang digambarkan dalam cerpen tersebut bahwa aib dari pak lurah yang disimbolkan pada tahi lalat yang berada pada dada istrinya tersebut menjadi konsumsi publik atau perbincangan masyarakat.

Menurut saya cerpen ini memiliki kelebihan pada judulnya. Apalagi kalau sudah masuk didalam ceritanya yang ternyata tahi lalat itu ada dalam dada istri pak lurah. Tentunya pembaca akan sangat tetrtarik untuk membacanya lebih lanjut. Dan untuk kekurangannya menurut saya terletak pada tokoh-tokohnya seperti tokoh aku yang kurang jelas bahwa siapakah tokoh aku ini yang sebenarnya.

Komentar

Postingan Populer